Rana/Kecepatan
Rana adalah tirai yang bergerak turun naik di dalam kamera dan
berfungsi untuk mengatur berapa lama film hendak disinari. Ada beberapa rana
dalam kamera. Diantaranya rana celah dan rana pusat. Rana celah ada dua
yaitu: rana celah vertical dan horizontal. Sedang rana pusat adalah rana
yang terletak pada lensa letaknya berdampingan dengan diafragma dan
menutupnya dengan cara memusat. Besaran rana diwakili oleh nomor: B-1-2-4-8-15-30-60-125-250-500-1000-2000.
Besar kecilnya satuan rana dapat ditentukan sendiri dengan mengatur besar dan
kecilnya satuan rana dan besarnya diafragma.
P – Mode Program
Mode ini digunakan untuk mengontrol exposure (jumlah cahaya yang
masuk ke dalam kamera). Secara otomatis kamera mengatur nilai
kecepatan shutter dan diafragma (f-stop) berdasar pada
kondisi cahaya. Mode program mempermudah dalam memotret otomatis dengan akses
penuh pada semua pilihan (option).
Diafragma
Diafragma adalah lubang dalam lensa kamera tempat cahaya
masuk saat melakukan pemotretan. Dalam
prakteknya diafragma dilambangkan oleh beberapa angka yang mewakili
besarnya bukaan pada lensa, angka-angka tersebut antara lain
2,8-4-5,6-8-11-16-22. Akan tetapi besaran angka-angka tersebut bisa berbeda-beda
tergantung jenis lensa yang dipakai. Cara kerja diafragma ini
menggunakan sistem terbalik jadi semakin kecil angkanya semakin besar bukaannya
dan semakin besar angkanya semakin kecil bukaannya.
M – Full Manual Control (Kontrol Manual Penuh)
Mode ini biasanya direpresentasikan dengan huruf “M” di dial
mode kamera. Di mode manual, fotografer memiliki kontrol penuh atas
pengaturan kecepatan shutter dan diafragma. Kontrol manual penuh
hadir mengingat fotografer seringkali tidak puas dengan interpretasi kamera menyangkut
pengukuran cahaya, baik di mode prioritas shutter dan diafragma,
atau jika memang berniat mendapatkan gambar yang kurang atau lebih cahaya
sebagai efek artistik.
ISO
ISO adalah singkatan dari International Standard Organization akan
tetapi ada pula sebagian orang yang menyebutnya ASA (American
Standard Association). Fungsi ISO pada kamera adalah sebagai
standard yang digunakan untuk mengindikasikan besar kepekaan film terhadap
cahaya. Semakin kecil angka ISO, semakin rendah kepekaannya terhadap cahaya.
Kepekaan cahaya ini sangat menjadi prioritas dalam pemotretan. Biasanya bila
kita ingin memotret pada suasana cahaya yang terang maka, gunakan ISO 100 atau
film dengan kecepatan rendah.
Flash
Fungsi flash pada kamera adalah sebagai
alat bantu pencahayaan apabila intensitas cahaya di sekitar kurang, akan tetapi
setiap lampu flash punya kemampuan yang berbeda-beda. Untuk
jenis kamera saku jarak jangkauan lampu flash hanya berkisar antara 2
sampai 5 meter.
S – Shutter Priority (Prioritas Shutter)
Mode prioritas shutter biasanya dilambangkan dengan huruf “S” di
dial mode kamera. Di mode ini, fotografer bisa mengatur
kecepatan shutter yang diinginkan, sementara kamera memilih
pengaturan diafragma secara otomatis untuk menghasilkan pengukuran
cahaya yang tepat terkait kecepatan shutter yang dipilih.
Macro
Fitur yang satu ini biasanya sudah tertanam di dalam kamera saku.
Fungsi dari fitur ini adalah merubah fungsi lensa yang standar menjadi lensa
macro agar kamera sapat menangkap objek yang kecil dengan jarak
dekat. Jarak umum penggunaan fitur macro adalah 10 cm dari obyek yang akan kita
potret.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar